Thursday, November 8, 2012

IPE Indikator kemajuan Mahasiswa Kesehatan

Farrel bukan nama sebenarnya, setelah lulus dari Fkm peminatan AKK, ia sudah belajar manajemen kesehatan, promosi kesehatan, ilmu gizi, epidemiologi yang mendukung untuk melayani kesehatan di desanya. Banyak hal yang ingin ia lakukan di desanya untuk memperbaiki kinerja puskesmas, tapi apa daya, di instansi Puskesmas hanya boleh terdapat dokter, dan bidan. Yang salah apakah Tenaga kerjanya atau peraturan PM. Hal ini mungkin ditemui ketika kita berdiskusi dengan dosen2 di fkm tercinta. Banyak hal yang mulai kita ketahui ketika di bertemu dengan praktisi kesehatan lainya. Atau kita pernah bertanya apa beda lulusan kesmas, dengan keperawatan, dan kedokteran?. Nah IPE akan menjawab semua hal tersebut. Apa sih itu IPE?? IPE (interprofessional education) dibentuk oleh Program HPEQ Student yang mengumpulkan perwakilan mahasiswa dari 7 latar belakang profesi. Ad yg thu organisasi Kesmas Nasionalnya?, yup itulah ISMKMI. Jadi mereka inilah yang mencetuskan IPE. Nah Lw IPE sendiri maksudnya ialah. Ketika terjadi 2 atau lebih profesi belajar memahami (Learn) bersama, untuk berkolaborasi dan meningkatkan kinerja pelayanan.(CAIPE, 2002). Nah intinya apa nih, missal karena kita di bidang kesehatan, Public health/ Epidemiologist berdiskusi dengan nurses dan doctor, dalam sebuah kejadian Luar biasa (KLB), nah ketika itu mereka saling mengeluarkan ide ide untuk menanggulangi masalah tersebut,; mereka butuh data mengenai wilayah penyebaran pennyakit, ada epidemiologist,; kita butuh perawatan pada penyakit fase ringan, ada nurse, kita butuh penyembuhan fase berat, oo ada doctor, kita butuh pencegahan penyebaran penyakit dengan cara menganalisa dini gejala penyakit, bergabunglah si public health dan doctor. jadi Kita harus lulus dulu ?? Tidak juga teman, justru karena itu mekanisme2 itu yang akan diperkenalkan lebih dini, caranya?? Salah satunya, melalui diskusi aktif terhadap kasus kasus yang pernah ada di lapangan, dan mempertemukan sebagian atau seluruh calon profesi kesehatan. Nah teman 2 kita akan Berpartisipasi dalam program PIE, sepakat…! Payo. !. Semoga BEM tahun depan akan merealisasikan program itu. Jika perlu kita mencoba untuk menjadi tuan rumah program IPE kesehatan di UNSRI. Aamiin. Tolong doakan kami yaa. Kami tunggu di kehadiran mu di BEM KASTRAD abu ra'uf

Monday, October 15, 2012

ISPA (Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

FKM Ber-KIPRAH Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut Fakta! ISPA @ penyakit yang sering terjadi pada anak anak, akibat sistem pertahanan tubuh mreka masih rendah sehingga dikenal sebagai “penyakit pembunuh anak” di bawah usia 5 tahun. Menurut Riskesdas, tahun 2007-2011 sekitar 18 juta penduduk dilaporkan memiliki prevalens penyakit tersebut. Berdasarkan data yang dihimpun Walhi dari Dinas Kesehatan Sumatera Selatan hingga September 2012 terdapat 17.884 penderita ISPA di seluruh kabupaten/ kota se-Sumsel. Pengertian! Dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) diadaptasi dari istilah bahasa Inggris Acute Respiratory Infections, menyerang berbagai organ saluran pernapasan meliputi hidung, sinus, faring, laring ISPA merujuk pada tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan, dan akut, dimana pengertiannya ialah: • infeksi, adalah masuknya kuman/ mikroorganisme ke dalam tubuh dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit • saluran pernapasan, adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli, rongga telinga tengah, dan pleura • infeksi akut, adalah infeksi yang berlangsung sampai 14 hari atau lebih Info ISPA! Penyebab terjadinya disebabkan oleh virus, bakteri, jamur yang berasal dari pencemaran udara. Kebanyakan adalah virus. Adapun gejala yang ditimbulkan seperti badan pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan. ISPA bersifat menular melalui air ludah, darah, bersin yang mengandung virus/ kuman dengan media udara sekitar. Proses! Saluran pernafasan dari hidung sampai bronkhus dilapisi oleh membran mukosa bersilia, udara yang masuk melalui rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan. Partikel debu yang kasar dapat disaring oleh rambut yang terdapat dalam hidung, sedangkan partikel debu yang halus akan terjerat dalam lapisan mukosa. Gerakan silia mendorong lapisan mukosa ke posterior ke rongga hidung dan ke arah superior menuju faring. Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat menyebabkan pergerakan silia hidung menjadi lambat dan kaku bahkan dapat berhenti sehingga tidak dapat membersihkan saluran pernafasan akibat iritasi oleh bahan pencemar. Produksi lendir akan meningkat sehingga menyebabkan penyempitan saluran pernafasan dan rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan. Akibat dari hal tersebut akan menyebabkan kesulitan bernafas sehingga benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan, hal ini akan memudahkan terjadinya infeksi saluran pernafasan. Kasus! Jalur Palembang-Indralaya menuju kampus Unsri juga tak lepas dari permasalahan polusi udara yang berakibat baik mahasiswa ataupun masyarakat umum berpotensi mengidap penyakit ISPA. Sumbernya tak lain berasal dari hasil pembakaran hutan, entah tidak sengaja (faktor alam) ataupun disengaja untuk membuka lahan usaha oleh perusahaan perkebunan dan sejenisnya. Ditambah lagi curah hujan mengguyur bumi Palembang dan sekitarnya tergolong minim sejak beberapa bulan terakhir yang bersamaan dengan proses perbaikan jalan ikut memperparah kondisi udara. Terkhusus mahasiswa Unsri berlalu-lalang melewati Palembang-Indralaya untuk meraih ilmu dan menyandang gelar kesarjanaan, justru menjadi sasaran empuk dari penyakit ISPA... Apa yang bisa kita lakukan? Pencegahan dini dan Pengobatan tepat... Solusi! Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk, flu yang dapat sembuh dengan sendirinya melalui sistem kekebalan tubuh. Terlepas dari hal tersebut, perlunya mengangkat “paradigma sehat” yang mengedepankan upaya promotif dan preventif agar seseorang akan dan tetap sehat. Tindakan sederhana yang dapat dilakukan ialah melakukan sosialisasi pentingnya pemakaian masker ketika dalam perjalanan sebagai bentuk peduli kesehatan, serta berusaha meminimalisir proses pembakaran agar kondisi udara tetap terjaga. Terakhir, tindakan kecil yang dilakukan secara berkelanjutan lebih baik karena ia bersifat mengubah... dibuat oleh tim KIPRAH (kiki,titin, mida, azzam, herman) FKM

Sunday, August 5, 2012

Meraih kemuliaan Mahasiswa

Pada hari yang cerah di gedung FKM UNSRI tercinta sedikit asing karena belum terbiasa ..Mmbuat kita tersadar, kita telah berada di babak sejarah yang baru, mungkin akan bisa menantang nantinya ataupun bisa suram . ; Kebebasan dalam bersikap, bersosialisasi dengan sekub2 yang besar seperti antara adik tingkat dan kakak tingkat, bertemu seangkatan tapi beda jurusan membuat kita kadang bebas tak terikat tetapi juga kadang terkotak kotak. Selamat datang di FKM wahai sahabat, inilah sebuah langakh untukmu menentukan rutinitas masa depan agar lebih berguna dan bermanfaat di masyarakat. Dimulai dari persepsi diri terhadap potensi yang kamu sadari cepat atau lambat sehingga kita menyiapkan kesempatan 2 untuk melejitkan kekuatan tersembunyi itu, bandingkanlah dengan masamu di SMA. Karena sekarang kamu masuk ke daerah untuk mencoba dan berkreasi. Dimulai dari langkah kecil untuk berani memulai. mencoba hal yang belum pernah dilakukan karena itu hal mulia , walau berat hanya di awal saja tetapi bermanfaat dikemudian hari. Pilihlah kegitan yang potensi kita terakomodir di dalamnya; Ketika ingin mencoba terjun didalam masyarakat cobalah untuk mengikuti PKM*, karya ilmiah CSR*, Desa binaan atau mengajar di TPA dekat maskjid kamu bisanya beribadah. Tidak perlu kita menunggu tahun ketiga untuk mengambil KKN, carilah pengalaman itu se-dini mungkin. Ketika ingin mencoba untuk bisa seperti Jurnalis, design grafis / membuat film. Hingga sekaliber reporter, cukup kita profesionalkan diri melalui Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) ataupun secara otodidak. Atau kamu pernah ikut Organisasi ? ketagihan… silahkan telaah jenis2 organisasi di FKM maupun UNSRI karena disini akan lebih kompleks seperti miniatur Negara. Ada BEM untuk belajar pelayanan terhadap mahasiswa dari mengawasi birokrat*, menyokong pendapat mahasiswa dll. LDF sebagai pembentuk karakter , DPMF seperti halnya legislative. Hari genee Bosan ? Kakak katakan mari beristighfar karena jika itu terjadi maka kita secara tak sadar telah mematikan potensimu sebagai manusia yang berintelegensi dan bersosial tinggi dibandingkan makhluk lain. Ya karena kita diciptakan untuk mengelola Bumi.Nya. Mungkin dulu kita bermoto hidup di organisasi, ketika organisasi mati, mati juga kita. Hehe. Maka gantilah dengan “Menghidupkan Organisasi” katakanlah “jika ada kita organisasi itu lebih berjaya….”. Yang belum maka cobalah Isilah waktumu selama 4 tahun ini dengan persiapan Soft skil ; manajemen, disiplin berprinsip dsb. Setiap orang bias kuliah , belajar mengerjakan tugas , lulus . tapi tidak semua orang punya kemampuna untuk manajemen waktu memimpin rapat pejabat, mempunyai pemikiran sehingga tidakpun berguna hanya pada diri sendiri tetapi juga untuk orang lain. Ingatlah jangan pernah menghinakan potensimu dengan diam saja, Mulailah ambil kemuliaanmu dengan kebermanfaatan mu bagi orang lain bersama orang lain dan Kamu akan menemukan apa itu kehidupan positif lagi bermanfaat itu… *tanyalah ma kk tingkat apa arti istilah di atas. ^.^ _Abu ra’uf/ Abdullah FKM 2011 ( telah dipublish dalam buletin BEM FKM)